At Taubah:129

Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal

The Fifty Best Cheese

Rauchkase - Smoked Cheese
teringat ucapan dosen mata kuliah Teknologi Fermenasi kemarin, bahwa katanya, keju itu ada raaaatusan lebih macamnya di dunia. membuat saya penasaran untuk looking2 macemnya cheeese. kalo rekomendasi dari beliau sih, suruh jalan2 ke hipermarket untuk melihat-melihat keju *lihat aja ya, tidak membeli,hehehe... karena mood iseng saya lagi kumat, ya meluncurlah saya ke dunia maya. hemh..baru dapat 50 nya. tapi sudah lumayan bagus, karena dalam satu URL saja, sudah menyajikan 50 keju yang beste katanya. silakan klik ajah kalo mau ikutan jalan2 ke cheese di dunia yang the best serta mau mampir-mampir ke tetangga-tetangganya.. :)
in here kejunya pada cantik-cantik yah, tidak berhenti disitu penasaran saya juga terpancing oleh kabar dari teman saya yang bercerita tentang keju belatung.  bagi yang ingin melooking juga, silakan klik ajah ini
dan kalau tidak salah dengar juga, bu dosen juga story about it tapi little gtu deh kayanya.
bagaimana?? semoga anda tidak terus merinding disco oleh bayang-bayang si lambaian manis belatung cantik.hehehe...

simbol dan bahasa tubuh

anda tahu, saya seperti gambar di samping saat ini.
kenapa??


karena saya tidak suka dengan orang yang buat saya BeTe..!!!! uuurrgghh....!!!
jadi, saya akan.....

humh!! kesel!!













huugh...sakit ati..,

Curahan Sanubariku

Sebuah judul tulisan tangan sesosok insan yang memiliki pengaruh besar dalam hidupku. Seseorang yang tegar menjalani keadaan hidup. Pantang menyerah dan penuh keyaqinan dalam usaha mewujudkan cita-cita dan impiannya. Teguh pendirian dalam pembulatan tekadnya. Ulet, gigih, bertanggung jawab, dan supel dalam kesehariannya.
Seseorang yang dari masa SD nya kehilangan sosok ayah di dunia. Seseorang yang terbiasa mandiri untuk menopang hidup keluarga dan dirinya. Apapun yang halal dikerjakannya. Berjualan es keliling, lanjut mengerjakan pekerjaan rumah tangga di rumah orang, membantu tetangga sehingga sering diantarkan makanan lebih ke tempatnya, dsb. Semua dilakukan untuk tetap bertahan hidup demi kelanjutan sejuta cita-citanya. Cita-cita yang sempat terhalangi oleh kakaknya. “mau apa kamu sekolah SGO ke luar kota?? Mau menghabiskan uang emak?? Kamu jangan egois ya, anak emak bukan kamu saja, untuk makan pun kadang kita susah.” Namun jawabnya “saya disana akan berusaha sendiri, biarlah emak mengirimiku seadanya, aku akan terima.” Akhirnya berangkatlah dia melanjutkan sekolah setrata SMA nya. Emaknya hanya mengiriminya Rp.5000 per bulan, dan sisanya dia berusaha dengan tetesan keringatnya yang selalu menjadi saksi atas usaha kerasnya.
Hingga akhirnya dia bertemu dan dekat dengan seorang wanita yang tanpa diduga akan disuntingnya. Seorang wanita yang masih memiliki Rama dan Ebu yang lengkap. Karena salah satu keinginannya, dia ingin mempunyai istri yang masih memiliki bapak, agar dia bisa kembali merasakan lisannya mengucap dan memanggil bapak. Cita-citanya menjadi guru olahragapun juga terwujud. Namun semua masih belum berhenti disitu. Lika-liku hidupnya masih terjal, banyak yang harus ditanggungnya dengan gaji pas-pasannya. Istrinya, emak serta saudara-saudaranya yang merelakan sekolahnya untuk mendukung cita-cita tingginya. Rumah sendiri baru mampu dia berikan saat anak pertamanya SD kelas 1. Itupun masih sangat sederhana dan belum lengkap. Tidak ada langit-langit, kaca yang diganti platik dan tirai bambu untuk sementara, lantai semen, dan dinding yang belum terkuliti. Sebelumnya, dia bersama istri dan anaknya selalu berpindah tempat kontrakan. Namun sungguh, meskipun keadaan masih sangat sederhana, segala puji bagi Allah..., kebutuhan anak-anaknya selalu tercukupi (menurutku itulah yang dimaksud anak membawa rizqi) Alhamdulillah..
Kini anak pertamanya menuntut ilmu di Institut Pertanian Bogor, Fakultas Teknologi Pertanian, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan semester 5. Anak keduanya masih SMP kelas 2, dan anak bungsunya kelas 6 SD. Masih panjang perjalanan anak-anaknya. Di usianya yang ke 44th, keringatnya masih saja terus menjadi saksi bisu usaha kerasnya. Saat anaknya bergurau dengannya “iih ayah bau ayo ganti bajulah....” jawabnya “nggak mau ah, ini keringat rizqimu. Kamu kalo nggak ada keringat ini, ya nggak makan” gelak tawapun terdengar renyah diantara mereka. Sang ibu pun menimpali “kasi cium aja yah, bajunya ke dia..hehehe...” segera si anak tutup hidung dan kabur. Hehe...
Jadi tidak heran jika sekarang dia bisa memberi kehidupan yang tenang bagi istri dan anaknya. Gelar S1 nya pun baru saja disandangnya. Semua benar-benar karena kasih sayang Allah pada umatnya yang berusaha keras untuk merubah nasibnya. Tongkat estafet belum berhenti. Kini giliranku untuk melanjutkan sejuta impianku dan keluargaku dengan motivasi terbesarku,perjuangan keras hidup ayah..., motivasi spiritualku, mama...,dan motivasi untuk terus menjadi manusia yang lebih baik,adik-adikku tersayang dan orang-orang penyalur hikmah

semoga Allah selalu meridhoi langkah hidupku, amin...

-tamamlandi-

fatwa pujangga-Rendy ARAI Ahmad

Reff : 
tapi sayang, sayang sayang...
seribu kali sayang
kemanakah risalatku kualamatkan...

tlah ku terima, suratmu yang lalu
penuh sanjungan kata merayu
syair dan pantun tersusun indah, sayang..
bagaikan sabda fatwa pujangga

kan ku simpan suratmu yang itu
bak pusaka yang sangat bermutu
walau kita tak lagi bersua sayang
cukup sudah tandamu setia
back to Reff

*
terimalah jawabanku ini
hanyalah do'a restu Ilahi
mogalah Dik/Bang kau tak putus asa, sayang
pasti kelak kita kan berjumpa
back to Reff dan *

pasti kelak, kita kan berjumpa....

hadiah kecil di 1 syawal 1431 H

manusia lahir dengan diperkenalkan takbir di telinganya, dan pernah menjadi salah satu keinginanku dulu bahwa kelak jika aku mati, ingin pula diiringi takbir atau lantunan ayat suci Al-Qur'an. apalagi jika takbir itu, saat malam 1 syawal sungguh akan sangat meriah. tapi, terbesit lain, bagaimana dengan esoknya? pasti akan berduka. kasian jadinya... :( hingga saat ini harapan itu sebenarnya masih melekat di hati, karena pasti akan ber ending bahagia (so sweet gitu lah kali ya, hehe...). tapi, intinya sebenarnya hanya satu. saya ingin mati dalam keadaan khusnul khotimah..amin yah, bagaimanapun itu caranya, saya yaqin Allah akan memberikan yang terbaik bagi saya.

sedikit pengantar tentang mati,saat idul fitri kemarin saya hampir bersentuhan dengannya. sungguh kejadian yang tak terduga dan penuh makna tersendiri bagi saya. siang itu, setelah sholat dhuhur kami sekeluarga siap berangkat ke Sumenep (kurang lebih seperti Bogor-Jakarta lah..) untuk bersilaturrahim ke orang tua dari ayahku. seperti biasa, kendaraan yang kami pakai adalah sepedamotor. tapi tidak seperti biasanya adalah, saya menggonceng adek perempuan saya. jangan kasih dah saya kumpul dengannya pasti bawaannya tertawa terus.hehehe...biasanya kami hanya membawa dua sepeda motor. saya menggonceng ibuku, ayah menggonceng dua adek saya. tapi saat itu kami pakai format yang beda. sehingga, terjadilah sedikit kelalaianku dalam berkendara karena guyon.hehehe...apa yang terjadi?? rem depan saya tarik karena kaget kok tiba-tiba di depan saya adalah pohon dan marka jalan. byuh..byuh.... kesalah kedua adalah saya mencoba membanting setir ke kanan seketika rem depan ditarik.walhasil..selip atas kesalahan pribadi. jatuhnya sederhana saja keadaan sepedamotor saya pun hanya lecet spion, lampu sein dan knalpot bagian kanan.itupun hanya sedikit. tapi kondisi sesaat saya saat itu tidak sederhana.hehe...(masih sempet ketawa aja nieh viska :D) why?? karena gaya rem mendadak, adek saya terlempar ke depan memberi gaya pada saya untuk bersentuhan dengan aspal lebih dekat. alhamdulillah lukanya hanya memar meskipun dia sempat linglung ada apa dan apa yang sedang terjadi dalam keadaan berdiri (kaya orang baru bangun tidur aja tuh anak..) kalo saya, sebaliknya. dalam keadaan telungkep, pikiran sadar, tapi tak berdaya untuk bangkit. semua otot rasanya tak berenergi. hanya telinga, kaki kanan, hati dan mata yang masih berfungsi.saat badanku diangkat oleh ayah, tampaklah darah dengan sangat lancarnya mengalir dari bagian mulut-leherku. layaknya air yang dituang dari ceret ke dalam gelas. tahukah kalian, apa kata hatiku saat itu?? "duh, aku keluar darah, warnanya merah gelap banget" kalau diingat-ingat, penting ngak sih aku bilang gitu?? weh weh....namanya juga spontanitas nurani. selain itu, terasa juga rahang bawahku geser dari posisinya. dugaanku saat itu adalah rahangku patah (semoga dijauhkan Ya Allah....amin). tapi saat badan terangkat, aku mencoba untuk menggerakkannya. Alhamdulillah ternyata kembali ke tempat dan fungsinya meskipun tidak pas. setelah dibopong ayah dengan keadaan berdiri, awalnya biasa saja. hanya tubi-tubian pertanyaan dari mama dengan isak tangisnya yang mampu kulihat tapi tak mampu ku jawab. lambat laun, pandangan semakin berkunang-kunang dan bayangan mama akhirnya hilang berganti gelap gulita beriring tak mampunya lagi kaki menahan tubuh ini. saat itulah hatiku yang awalnya tetap tenang mulai bergejolak, yang berfungsi saat itu hanyalah telingaku yang mendengar isak tangis mama. karena beliaulah hatiku berontak untuk dapat melihat keadaannya, untuk dapat melihat sosoknya yang tak tampak lagi dihadapanku.

alhamdulillah, akhirnya energiku kembali. kaki, mulut, mata, telinga, tangan dapat suplai energi. semua itu juga dibantu oleh ayahku yang saat membopongku, titik aliran darahku diurut. begitulah enaknya punya ayah yang bisa mijet orang :) thank you daddy... langsunglah saya dibawa ke UGD RS Islam Kalianget untuk menjahit luka sobek di dagu sebanyak 5 jahitan. awalnya saya tidak mau dijahit. tapi karena lukanya dalam katanya, akhirnya saya nurut. byuh byuh....dibius 6x baru kerasa mati rasanya.jadinya sekarang dagu saya kelihatan semakin belah gitu.hehe...dikira duren. yang saya takjub, ternyata proses pembekuan darah saya cepat! benang-benang fibrinogenku dapat diandalkan. Alhamdulillah...kenapa?? karena kerudung saya yang dibuat menahan cucuran darah, hanya sedikit sekali bahkan nyaris tak ada.malam harinya, adalah proses perenungan. saya berpikir, jika tadi hati saya tidak berontak, dimungkinkan akhirnya telinga saya juga tak dapat mendengar apapun. dan itulah yang disebut koma. hanya tinggal menunggu jantung tidak bekerja. saat itulah saya seperti dekat dengan maut (meskipun saya sendiri juga tidak tahu seberapa dekat maut itu). tapi karena mamalah saya tidak ikhlas untuk pasrah..karena saya tidaak ingin mendengar isak tangis sedihnya. yang paling saya ingat kata-katanya saat itu "aduh nak....., kamu kenapa bisa begini padahal 1 mingggu lagi kamu mau balik ke bogor...aduh gimana ini yah...anaknya.." dengan terisak-isak. saat itu juga aku sempat terfikir dengan kuliahku. esok harinya, Alhamdulillah saya sudah bisa jalan perlahan-lahan tanpa pusing lagi dan berangsur-angsur keadaanku semakin baik :)

sungguh pengalaman kecelakaan pertama tak terlupakan selama kecelakaan dalam hidup..di hari besar umat islam... :)