At Taubah:129

Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal

Curahan Sanubariku

Sebuah judul tulisan tangan sesosok insan yang memiliki pengaruh besar dalam hidupku. Seseorang yang tegar menjalani keadaan hidup. Pantang menyerah dan penuh keyaqinan dalam usaha mewujudkan cita-cita dan impiannya. Teguh pendirian dalam pembulatan tekadnya. Ulet, gigih, bertanggung jawab, dan supel dalam kesehariannya.
Seseorang yang dari masa SD nya kehilangan sosok ayah di dunia. Seseorang yang terbiasa mandiri untuk menopang hidup keluarga dan dirinya. Apapun yang halal dikerjakannya. Berjualan es keliling, lanjut mengerjakan pekerjaan rumah tangga di rumah orang, membantu tetangga sehingga sering diantarkan makanan lebih ke tempatnya, dsb. Semua dilakukan untuk tetap bertahan hidup demi kelanjutan sejuta cita-citanya. Cita-cita yang sempat terhalangi oleh kakaknya. “mau apa kamu sekolah SGO ke luar kota?? Mau menghabiskan uang emak?? Kamu jangan egois ya, anak emak bukan kamu saja, untuk makan pun kadang kita susah.” Namun jawabnya “saya disana akan berusaha sendiri, biarlah emak mengirimiku seadanya, aku akan terima.” Akhirnya berangkatlah dia melanjutkan sekolah setrata SMA nya. Emaknya hanya mengiriminya Rp.5000 per bulan, dan sisanya dia berusaha dengan tetesan keringatnya yang selalu menjadi saksi atas usaha kerasnya.
Hingga akhirnya dia bertemu dan dekat dengan seorang wanita yang tanpa diduga akan disuntingnya. Seorang wanita yang masih memiliki Rama dan Ebu yang lengkap. Karena salah satu keinginannya, dia ingin mempunyai istri yang masih memiliki bapak, agar dia bisa kembali merasakan lisannya mengucap dan memanggil bapak. Cita-citanya menjadi guru olahragapun juga terwujud. Namun semua masih belum berhenti disitu. Lika-liku hidupnya masih terjal, banyak yang harus ditanggungnya dengan gaji pas-pasannya. Istrinya, emak serta saudara-saudaranya yang merelakan sekolahnya untuk mendukung cita-cita tingginya. Rumah sendiri baru mampu dia berikan saat anak pertamanya SD kelas 1. Itupun masih sangat sederhana dan belum lengkap. Tidak ada langit-langit, kaca yang diganti platik dan tirai bambu untuk sementara, lantai semen, dan dinding yang belum terkuliti. Sebelumnya, dia bersama istri dan anaknya selalu berpindah tempat kontrakan. Namun sungguh, meskipun keadaan masih sangat sederhana, segala puji bagi Allah..., kebutuhan anak-anaknya selalu tercukupi (menurutku itulah yang dimaksud anak membawa rizqi) Alhamdulillah..
Kini anak pertamanya menuntut ilmu di Institut Pertanian Bogor, Fakultas Teknologi Pertanian, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan semester 5. Anak keduanya masih SMP kelas 2, dan anak bungsunya kelas 6 SD. Masih panjang perjalanan anak-anaknya. Di usianya yang ke 44th, keringatnya masih saja terus menjadi saksi bisu usaha kerasnya. Saat anaknya bergurau dengannya “iih ayah bau ayo ganti bajulah....” jawabnya “nggak mau ah, ini keringat rizqimu. Kamu kalo nggak ada keringat ini, ya nggak makan” gelak tawapun terdengar renyah diantara mereka. Sang ibu pun menimpali “kasi cium aja yah, bajunya ke dia..hehehe...” segera si anak tutup hidung dan kabur. Hehe...
Jadi tidak heran jika sekarang dia bisa memberi kehidupan yang tenang bagi istri dan anaknya. Gelar S1 nya pun baru saja disandangnya. Semua benar-benar karena kasih sayang Allah pada umatnya yang berusaha keras untuk merubah nasibnya. Tongkat estafet belum berhenti. Kini giliranku untuk melanjutkan sejuta impianku dan keluargaku dengan motivasi terbesarku,perjuangan keras hidup ayah..., motivasi spiritualku, mama...,dan motivasi untuk terus menjadi manusia yang lebih baik,adik-adikku tersayang dan orang-orang penyalur hikmah

semoga Allah selalu meridhoi langkah hidupku, amin...

-tamamlandi-

3 komentar:

  1. nice post :)
    ayo viska, yg semangat juga dunk belajarnya!

    BalasHapus
  2. tamamlamdi tu apa vis??
    basa india yaa???

    BalasHapus
  3. priska : iya nih pris.. aku nulis itu gara2 hasil UTS yang segitu2 aja. ah!! daripada emosinya dibuat BT, ya udah q sulap jadi energi positip. SEMANGATTTT!!!!!!

    elva, kalo kata kamus artinya selesai.hehe... kenapa harus india coba?? gara2 kuch2 ho ta hai sama chalte2 neh... hehehehe... itu bahasa turki..
    iseng aja...he..

    BalasHapus