Hati, kehidupan cita cinta

Assalamu’alaikum pagi… lagi2 kusapa pagi. J tak usah cemburu.. Karena pagi adalah saat aku merasakan sejuknya embun setelah melewati metamorfosis malam yg gelap dengan segala misteri di dalamnya.  Pagi adalah pembangun asa cita cintaku dengan paduan sejuknya embun dan hangatnya sinar mentari. Pagi adalah gambaran secercah harapan untuk terus berjuang, terus memaknai hidup, dan terus tersenyum pada dunia…

sedikit lanjutan dari postingan kemarin, hemh…terkait dengan kehidupan cita cinta, tak lepas dari makhluk yang namanya hati. Sejalan dengan semakin banyaknya manusia yang tertarik untuk mengenal spesiesnya, akhir2 ini baanyak sekali dimana-mana pembahasan tentang hati ^^ contohnya : hati tidak memilih, tapi dipilih; karena hati bicara; dialog hati; suara hati; cahaya hati; dan hati2 lainnya.
biarlah isi blogku ini penuh dengan kebanyakan cerita luapan2 larva gunung hati yang warna dan rasanya beraneka ragam. Toh judul blogku juga “manusia yang kaya hati nuraninya” hehe… apakah tiba2 dibenak anda akan tersimpul bahwa saya adalah orang yang perasa, sensitive, melankolis, dsb?? Haha.. tidak juga adalah jawabannya :D

Dari dulu sejak kecil aku selalu mencoba memahami apa itu hidup dan kehidupan, berjuta kata kenapa, mengapa, kok bisa seolah menjadi teman kakiku melangkah. Apakah dipikiran anda terlintas bahwa saya adalah orang yang selalu ingin tahu?? Haha..tidak juga adalah jawabannya :D

Rasanya memiliki teman yang sepemahaman ituu….ibarat menemukan sumber kehidupan setelah sekian lama bertahan dalam prinsip hidup di tengah padang pasir yang gersang dan sendiri. Yah..sekalipun orangnya tak pernah berwujud di hadapanku, walaupun hanya tulisan2nya dalam novel2 yang menginspirasi yang sampai padaku. Namun itu cukup mengganti cucuran keringatku oleh terik mentari. Ini adalah daftar Buku kehidupan yang ku suka:

Rembulan Tenggelam di Wajahmu- Tere Liye; Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah-Tere Liye; Quantum Ikhlas-Erbe Sentanu; Perahu Kertas-Dewi Lestari dan mungkin ada tulisan2 lain yang akan menambah daftar dan salah beberapanya adalah kemunculan namaku di dalamnya. Haha… (jika Tuhan mengijinkan). Apakah dengan begitu akan terbentuk kalimat di kepala anda bahwa saya adalah orang yang suka membaca dan menulis?? Haha.. tidak juga adalah jawabannya :D

Bagiku, tulisan mereka seperti perwujudan atas sesuatu asing yang muncul dalam diri dan aku tak bisa mendeskripsikannya. Dari mereka aku menemukan jawaban. Jawaban atas segala tanda Tanya yang ku punya.

Kembali lagi tentang hati khususnya… cinta. Jika Dewi Lestari hadir dengan perahu kertasnya, telah lama aku hadir dengan pesawat kertasku yang tentu juga mengandung sejuta pesan di dalamnya. Jika Beliau mengibaratkan radar neptunus untuk menemukan cinta sejati, aku hadir dengan repost-ku

untukmu yang sama" menunggu, aku dapat mengenal frekuensimu, tapi aku tidak tahu pasti siapa dirimu. aku hanya yaqin bahwa waktu berpihak pada kita, jika ku berada di dekatmu, serasa segar embun mengaliri diriku, hanya itu petunjuk yang ku tahu untuk tahu siapa dirimu...

-kalia-

dan  repost-ku juga (status FB)

sering sekali saya mencari sesuatu di tempat yg jauh (diperkirakan memiliki kemungkinan besar untuk ada) namun malah muncul tanpa diduga disebelah tempat awal saya berada. Ya Allah...sungguh rizqimu datang benar2 dari arah yang tak disangka-sangka.. :) Alhamdulillah.. 

 satu kesamaan yang kurasa dengan novel2 itu adalah, ketakterdugaan hidup. Misteri malam dan harapan sinar pagi,terik siang dan lembutnya senja, mendung tangis hujan dan keindahan pelangi sesudahnya. Hidup itu indah jika hatimu mampu memahaminya dan akalmu selalu untuk memikirkannya J apapun itu kasusnya sayang… itulah aku, jika kau masih menyimpan tanya

Dann….. aku mulai berpikir lagi. Bagaimana jika semua itu (Misteri malam, harapan sinar pagi,terik siang, lembutnya senja, mendung tangis hujan, keindahan pelangi sesudahnya) bersatu menjadi satu??? Hahaha…. Jadi apa cobaa?? :D